Pages


Saturday, December 31, 2011

Cerpen (Kenangan Bukit Kelabu)


Kenangan Bukit Kelabu

Di sebuah tempat yang teduh duduklah sosok kerang cantik yang sedang menunggu temannya yaitu si kepiting tampan. Hampir setiap detik ia mengamati jam tangannya, tak terlihat juga sosok yang ia tunggu-tunggu. Sampai-sampai ia terbuai oleh senandung burung-burung dan semilir lembut angin disekitarnya. Beberapa saat kemudian si kepiting datang dan ia melihat, saat itu pun kepiting sadar betapa setianya kawannya itu.
‘’ hei kerang, bangun… aku sudah datang.’’ Kepiting berusaha membangunkan kerang yang tertidur pulas.
‘’ hah,,, oh… kamu sudah datang, aku kira kamu tidak datang karena acara ini mungkin tidak begitu penting bagimu.’’ Sahut kerang.
‘’ya, tapi kau kan sahabatku, aku harus setia kawan.’’
‘’jadi aku kau anggap sahabat?’’ tanya kerang dengan nada berharap
‘’ia, tidak mungkin kau ku anggap musuh karena kau sering membantu ku dalam keadaan sulit, ya kan!!’’
‘’hhheeeemm….’’ Kerang hanya bisa tersenyum kecil, tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat ingin jika kepiting menganggap dirinya sebagai orang yang spesial, tapi ia pun menyadari memang dirinya adalah kerang biasa yang mempunyai banyak kekurangan.
‘’hei,,, kenapa bengong???’’ tanya kepiting membuyarkan pikiran kerang.
‘’oh,,, tidak-tidak, oh ya, aku mau mengajakmu ke suatu tempat yang indah, kamu mau ya?’’
‘’kemana? Bukannya tadi kau mau mengajakku ke sebuah acara?’’
‘’itulah acaranya.’’
‘’jadi kau menyuruhku kemari hanya untuk itu?’’
‘’iya, tolonglah.. jangan menolaknya.’’ Kata kerang dengan nada berharap.
‘’ya sudah, ayo!’’
Dengan penuh rasa bahagia, si kerang yang ceria itu langsung mengajak kepiting menuju tempat yang kerang janjikan. Sesampainya di tempat yang penuh dengan bunga dan hamparan bukit hijau yang mempesona, disitulah mereka berdua menghentikan langkah mereka.Memang benar indah tempat itu. Sampai-sampai kepiting menganga melihat  keindahan dan kesejukan tempat itu.
‘’wow.. it’s wonderfull..’’ kata kepiting,
‘’yups… tempat ini bagai surga bagiku, dan aku punya 1 permintaan untukmu.’’
‘’permintaan? Apa?’’ tanya kepiting sembari masih terpukau melihat pemandangan di tempat itu,
‘’aku mau kau merawat dan menjaga tempat ini jika aku sudah tiada nantinya.’’
‘’hahahahahahahahaha……. Jangan bercanda kerang. Kau tidak akan mati kok, malah mungkin saja aku yang akan duluan meninggalkan dunia ini.’’ Jawab kepiting dengan terbahak.
‘’hey, aku serius,, kamu jaga tempat ini ya?’’
‘’iya, aku janji, tapi ini tempat apa namanya?’’
‘’ini, namanya ‘bukit kelabu’.’’
‘’ha…..???? bukit kelabu??? Tempat sebagus dan seindah ini kau namai begitu? Kau sudah gila ya??’’
‘’aku tahu, dan aku juga tak tega menamainya seperti itu, tapi suatu saat kau akan tahu alasannya.’’Kata kerang seraya meninggalkan kepiting sendirian di tempat itu.Kepiting masih saja heran dengan sifat  sahabatnya akhir-akhir ini.
Waktu berjalan seiring dengan hari-hari bahagia kerang, sekarang kerang jauh berbeda. Ia bukan sosok dahulu yang ceria, dan ramah. Semenjak ia ajak kepiting ke bukit kelabu, kerang jadi orang pendiam, sering melamun dan selalu meneteskan air matanya.
Ketika siang hari yang panas, kerang berniat untuk mengunjungi bukit kelabunya itu, tapi tiba-tiba kerang tersentak dengan sosok yang ia cintai sedang bersukaria bersama bintang laut cantik di tempat kesukaannya. Kepiting yang melihat keberadaannya itu langsung menyambutnya dengan bahagia dan kepiting itu mengenalkan bintang laut cantik disampingnya itu.
‘’hai… aku bintang, kekasih kepiting.. kau kerang sahabatnya itu kan?’’
‘’hah…. Oh…. Eee…. i..i..iya, iya…’’ jawab kerang dengan wajah yang pucat pasi,,,
Ia benar-benar tak menyadari jika kepiting kini menyukai orang lain dan bukan dirinya,
‘’ eh… ee…. Kerang, aku mau jalan-jalan dulu ya bersama bintang, kamu tidak keberatan kan aku tinggal?’’
‘’tidak.. selamat bersenang-senang ya?’’ jawab kerang yang meneteskan air mata dan berusaha menutupi kesedihannya itu. Sekilas ia melihat mereka memadu kasih, kerang tak kuasa menahan tangisnya, hatinya terasa teriris perih, kini hanya tersisa harapan hampa. Hancur sudah perasaan yang telah ia jaga demi menunggu cinta kepiting, ia tak tahu harus berbuat apa. Sendirian ia berjalan menyusuri perbukitan yang asri itu, pemandangan bukit itu tak seperti keadaan hatinya itu, kerang merasa kesepian dan hampa setelah sahabatnya meninggalkannya,
‘’Ya TUHAN, mengapa semua terjadi padaku? Kau tak adil, baru aku tahu cinta itu tak seperti yang kuduga selama ini, ternyata cinta hanya bisa menusukku dari belakang! Aku benci….. aku benci semuanya, disaat aku tak punya siapa-siapa lagi, orang yang kucintai pun tega meninggalkanku! Kini apa artinya aku di dunia ini?’’ teriak kerang dengan isakan tangis yang menghapus semua keceriaannya.
Saat kepiting kembali ke bukit kelabu untuk menemui sahabatnya itu, tiba-tiba ia telah menemukan sahabatnya terbaring di hamparan hijaunya bukit kelabu, saat itu ia panik, dan berusaha mambangunkan sahabatnya yang sudah tak sadarkan diri.
Saat itu ia sadar bahwa sahabatnya, kerang yang selalu ceria itu telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya, dan saat itu juga kepiting menemukan sepucuk surat berwarna kelabu di tangan kerang dan dengan segera ia pun membacanya.

`Dear, kepiting`
Sahabatku,
Maaf telah mengecewakanmu,                                                    
Aku tak tahan dengan semua ini, aku terlanjur perih dan hancur ketika kau bersama bintang
Sungguh bahagia saat kau bersamaku, menghapus semua sakit yang kurasa,
Apa mungkin kau menyadari apa yang ku rasa?
Ku cinta kau sedari dahulu, ku selalu  sabar menunggumu, tetapi kau acuhkan aku saat aku memerlukan kasih sayang dari seseorang, kini kau telah berbahagia, jadi kau rawatlah ‘’BUKIT KELABU’’ ini dengan bintang laut yang kau cintai, aku menamainya seperti itu karena disinilah aku selalu meluapkan kesedihan dan air mata, jadi tempat itu tak pantas lagi disebut indah, aku janji akan selalu menyayangimu, akan selalu menunggumu disini, bahagialah kau sahabat,,, terimakasih telah mengajariku arti sahabat… selamat tinggal, aku akan baik-baik saja disini,….
                                                                                                ` Salam bahagia`
                                                                                                         kerang    

‘’kenapa kau baru bilang sekarang kalau kau suka padaku? Dan kenapa kau meninggalkan aku disaat aku masih memerlukanmu sebagai sahabatku? Kau jahat kerang, kau tega! Betapa bodohnya aku tak menyadari ada sahabat yang menyukaiku sejak dulu, aku memang tak pantas dimaafkan. Aku bukan sahabat yang baik!’’ kata kepiting menyesal karena telah ditinggal sahabatnya yang tersayang.
Kini waktu demi waktu berjalan seiring usa kepiting, semasa hidupnya ia tak akan bisa melupakan kerang dan semua jasa-jasa sahabatnya itu, walau kini ia dan si bintang laut bahagia dan sudah menikah, tetapi mereka sama sekali tidak melupakan janji mereka untuk merawat BUKIT KELABU sebagai rasa terimakasih mereka terhadap kerang,,,,
‘’Kerang………. Semoga kau bahagia!!!’’
                                                                               
 Selesai…..




 CREATED BY: NI PT. IKA SUKMADEWI
 (17-06-2010, THUSRDAY)

No comments:

Post a Comment