Pages


Saturday, December 3, 2011

Bhuana Alit


           AGAMA HINDU
BHUANA ALIT

 
SMA Negeri 1 Tabanan
2011/2012
A.      Pengertian Bhuana Alit
Bhuana:  alam, dunia atau jagat
Alit         :  kecil
Jadi, Bhuana Alit adalah alam kecil atau atau sering disebut dengan Mikrokosmos

B.      Proses Penciptaan Bhuana Alit
Sari-sari Panca Maha Bhuta menjadi Sad Rasa ialah manis, pahit, asam, asin, pedas dan sepat. Unsur Sad Rasa bergabung dengan unsur Citta, Budhi, Manah, Ahangkara, Dasendria, Panca Tan Mantra, Panca Maha Bhuta membentuk dua unsur benih kehidupan. Kedua benih kehidupan itu disebut Sukla dan Swanita. Sukla artinya sperma dan Swanita artinya ovum.
Pertemuan antara Sukla dan Swanita itu sama halnya dengan pertemuan antara Purusa dan Prakerti, maka muncullah ciptaan makhluk hidup yang telah memiliki Atma sebagai bagian kecil dari Parama Atman. Unsur Citta, Budhi, Manah, Ahangkara, Dasendria membentuk indria manusia, Panca Tan Mantra dan Panca Maha Bhuta, membentuk tubuh manusia, Atma memberi jiwa pada makhluk. Maka terciptalah manusia yang lengkap memiliki jiwa, pikiran, perasaan, organ tubuh yang sempurna adanya. Manusia pertama adalah Manu atau Swayambhumanu.

C.      Unsur-unsur Pembentuk Bhuana Alit
Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit  diciptakan oleh pencipta tunggal yaitu Tuhan yang menciptakan purusa dan prakrti. Pada diri manusia unsur purusa itu menjadi Jiwatma (Suksma Sarira atau Lingga Sarira), sedangkan unsur prakerti menjadi badan kasar (Sthula Sarira).

Suksma Sarira terjadi pada Budhi, Manas dan Ahamkara yang disebut  juga Tri Antah Karana yang artinya “tiga penyebab akhir”.
Masing – masing bagian dari Tri Antah Karana memiliki fungsi :
a.       Budhi, fungsinya untuk menentukan keputusan.
b.      Manas,fungsinya untuk berpikir.
c.       Ahamkara, fungsinya untuk merasakan dan bertindak.
Tri Antah Karana merupakan alat batin manusia yang menentukan watak dan pikiran manusia. Pikiran inilah yang bersumber dari Dasa Indriya yang artinya sepuluh indriya. Dasa Indriya ini dikelompokkan menjadi 2 bagian antara lain:
a.       Panca Budhindriya, yaitu 5 macam indriya yang berfungsi untuk mengetahui sesuatu. Terdiri dari :
1.       Caksuindriya yaitu indriya pada mata yang berfungsi untuk melihat.
2.       Srotendriya yaitu indriya pada telinga yang berfungsi untuk mendengar.
3.       Ghranendriya yaitu indriya pada hidung yang berfungsi untuk mencium bau.
4.       Jihwendriya yaitu indriya pada lidah yang berfungsi untuk mengecap rasa.
5.       Twakindriya yaitu indriya pada kulit yang berfungsi untuk alat peraba.
b.      Panca Karmendriya, yaitu 5 macam indriya yang berfungsi untuk melakukan sesuatu.
Terdiri dari :
1.       Panindriya yaitu indriya pada tangan.
2.       Padendriya yaitu indriya pada kaki.
3.       Garbhendriya yaitu indriya pada perut.
4.       Upasthendriya / Bhagendriya  yaitu indriya pada kelamin laki – laki  dan wanita.
5.       Payuindriya yaitu indriya pada pelepasan anus.
Panca Budhindriya dan Panca Karmendriya tersebut terjadi karena Ahangkara yang mendapat pengaruh dari Guna Satwa.
Sthula Sarira terjadi akibat dari Panca Tanmatra yang berevolusi. Sedangkan, Panca Tanmatra terjadi sebagai akibat dari Ahangkara yang mendapat pengaruh dari Guna Tamas. Unsur – unsur dari Panca Tan Matra yaitu :
a.       Sabda Tanmatra (bekas – bekas suara)
b.      Sparsa Tanmatra (bekas – bekas rasa yang berasal dari sentuhan)
c.       Rupa Tanmatra (bekas – bekas cahaya)
d.      Rasa Tanmatra (bekas – bekas rasa yang pernah dikecap)
e.      Gandha Tanmatra (bekas – bekas bau)

Unsur – unsur yang ada diatas tersebut selanjutnya mengalami evolusi yaitu:
a.       Sabda Tanmatra dapat berubah menjadi akasa (ether). Dalam tubuh manusia berwujud segala rongga, misalnya rongga dada, mulut dan lainnya. Fungsi akasa ini yaitu untuk memunculkan perasaan marah, malu, kagum, dan nafsu birahi dalam diri manusia.
b.      Sparsa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi bayu. Yang dalam tubuh manusia dapat berupa nafas atau udara. Fungsi bayu adalah sebagai tenaga penggerak manusia untuk melakukan kegiatan.
c.       Rupa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi teja, yang berwujud zat atau sesuatu yang panas dalam tubuh manusia. Fungsi teja yaitu untuk memunculkan rasa mengantuk, rasa lapar, rasa marah, dan lainnya.
d.      Rasa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi apah. Apah ini dalam tubuh manusia berwujud darah, lemak, empedu, dan segala yang bersifat cair.
e.      Gandha Tanmatra dapat berubah menjadi perthiwi, yaitu zat padat yang ada dalam tubuh manusia yang meliputi tulang, urat, kulit, kuku dan lainnya.

  Unsur lain pembentuk Bhuwana Alit (manusia)
A.       Terkait dengan keberadaan Sthula Sarira
antara lain :
1.       Sad Kosa (6 lapis pembungkus badan kasar manusia)
Yang terdiri dari :
a.       Asti/ tawulan yaitu tulang manusia
b.      Odwad yaitu otot pada manusia
c.       Mamsa yaitu daging
d.      Rudhira yaitu darah dan
e.      Carma yaitu kulit
2.       Dasa Bayu (10 macam udara dalam badan manusia)
Yang terdiri dari :
a.       Prana, adalah  udara yang terdapat dalam paru – paru
b.      Samana, adalah udara yang terdapat dalam organ pencernaan
c.       Apana, adalah udara yang terdapat pada bagian belakang/pantat manusia
d.      Udana, adalah udara yang terdapat pada kerongkongan
e.      Byana, adalah udara yang menyebar ke seluruh tubuh
f.        Naga, adalah udara yang terdapat pada perut disaat mengempis
g.       Kumara, adalah udara yang keluar dari badan, tangan, dan jari – jari
h.      Krakara, adalah udara yang keluar pada saat bersin
i.         Dewadatta, adalah udara yang keluar saat kita menguap
j.        Dananjaya, adalah udara yang member makan pada badan

B.      Terkait dengan Suksma Sarira atau badan halus manusia
Yaitu 5 macam unsur pembungkus suksma sarira atau disebut dengan Panca Mayakosa yang terdiri dari :
a.       Anamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari makanan
b.      Pranamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari nafas
c.       Wijnanamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari pengetahuan
d.      Manomaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari kebahagiaan.

D.      Sloka-sloka Mengenai Penciptaan Bhuana Alit
             1.    Kitab Manawa Dharma Sastra 1.9
“So’bhidhayaya carirat swatsisrksur wiwidhah prajah, apa ewasa sarja dan tasu bija mawa bijat”
Artinya: Ya Tuhan yang menciptakan dari dirinya sendiri semua makhluk hidup yang beraneka ragam, mula-mula dengan pikirannya, terciptalah air dan dan meletakkan benih-benih kehidupan pada air itu.
             2.    Kitab Bhagawad Gita XIV.3
“Mama yonir mahad brahma, tasmin garbham dadhamy aham sambhavah’sarwabhutanam tato bhavati bharata”
Artinya: KandunganKu adalah Brahma Yang Esa di dalamnya Aku letakkan benih dan dari sanalah terlahir semua makhluk, wahai Bharata.
             3.   Kitab Manawa Dharma Sastra 1.41
“Ewwametairidam sarwam manniyoganmahatmabhih yathakarma tapoyogatsrstam sthawarajabggamam”
Artinya : Demikianlah semua ciptaan, yang bergerak maupun yang tidak bergerak, diciptakan oleh mereka yang Maha Atma dengan kekuatan tapanya, semuanya atas perintah-Ku dan menurut hasil daripada perbuatannya.

No comments:

Post a Comment