Pages


Saturday, November 22, 2014

Aldehid dan Keton (Kimia Organik)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organik yang merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.Senyawa aldehida dan keton yaitu atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus karbonil). 
Salah satu gugus fungsi yang kita ketahui yaitu aldehid yaitu suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen..
Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?
1.2.2 Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
1.2.3 Bagaimana sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton?
1.2.4 Bagaimana reaksi-reaksi dari senyawa aldehid dan keton?
1.2.5 Bagaimana cara pembuatan senyawa aldehid dan keton?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton
1.3.2 Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton
1.3.3 Untuk mengetahui sifat-sifat  dari senyawa aldehid dan keton
1.3.4 Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton
1.3.5 Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aldehid dan Keton
2.2.1 Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol dehidrogenatum“. (cara sintesisnya).
Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama dengan salah satu dari gugus atom hidrogen lain atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.

2.2.2  Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil (O=C)yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum: R1(CO)R2. Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkoholdan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat sama dengan aldehid.


2.2 Tata Nama Senyawa Aldehid dan Keton
2.2.1 Aldehid
Langkah-langkah penamaan aldehida berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut:
Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi formil.
Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat dengan gugus fungsi.
Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanalnya (dengan mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –al pada aldehida).




2.2.2 Keton
Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “.




TATA NAMA ALKANON
Untuk senyawa-senyawa keton dengan rumus struktur bercabang akan lebih mudah jika penamaannya menggunakan aturan IUPAC, sebagai berikut :
Tentukan rantai utama dengan cara pilih deretan C yang terpanjang dan mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.6 di atas.
Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor serendah-rendahnya bagi atom C gugus fungsi. Aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa hidrokarbon.
2.3 Sifat  Senyawa Aldehid dan Keton
2.3.1 Aldehid
Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam. Misalnya, HCHO (metanal atau formaldehid) dan CH3CHO (etanal atau asetaldehid). Dengan meningkatnya massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum. Beberapa aldehid dari hidrokarbon aromatis memiliki bau khas yang menyegarkan.

Tabel 1. Sifat Fisika Senyawa Aldehid




2.3.2 Keton
Sifat-sifat keton yaitu:
a) Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b) Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut dalam pelarut air maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan bertambahnya rantai alkil.
c) Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa keton umumnya memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa non polar yang massa molekulnya relatif sama. Titik didih beberapa senyawa keton ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Sifat Fisika Senyawa Keton



Aseton merupakan senyawa keton paling sederhana. Aseton berwujud cair pada suhu kamar dengan bau yang harum. Cairan ini sering digunakan sebagai pelarut untuk vernish, pembersih cat kayu, dan pembersih cat kuku. Dalam industri, aseton digunakan sebagai bahan baku untuk membuat kloroform.

2.4 Reaksi-Reaksi Senyawa Aldehid dan Keton
2.4.1 Aldehida
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO. Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).

Adisi Hidrogen (Reduksi)
Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

2.4.2 Keton
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton  dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak
Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling àendapan merah bata
Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi
Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

2.5 Cara Pembuatan Aldehid dan Keton
Ozonolisis Alkena
Alkena bereaksi dengan ozon membentuk ozonida yang diikuti pembelahan reduktif dengan serbuk zink dan air atau H2/Pd menghasilkan aldehida, keton maupun campuran keduanya tergantung pola substitusi alkena yang digunakan.


Serbuk zink dapat digunakan untuk mengeliminasi molekul H2O2 yang terbentuk saat reaksi, yang selanjutnya dapat mengoksidasi aldehida membentuk asam karboksilat. Dengan alkena yang sesuai, maka aldehida dan keton yang diharapkan dapat terbentuk.

Hidrasi Alkuna
Etuna jika direaksikan dengan air dengan adanya H2SO4 and HgSO4 membentuk asetaldehida. Hidrasi alkuna yang lain pada kondisi yang sama akan juga dapat menghasilkan keton.

 Contoh:

Oksidasi Toluena
Oksidasi suatu senyawa aromatik yang mengikat gugus metil pada cincin benzena dengan adanya krom trioksida (CrO3) dan anhidrida asetat diikuti dengan hidrolisis menghasilkan benzaldehida.


Oksidasi lebih lanjut benzaldehida menghasilkan asam benzoat dapat dicegah dengan anhidrida asetat sebagai turunan benziliden diasetat tak-teroksidasi. Reaksi ini dinamakan reaksi Etard.


Reaksi Nitril
Reduksi  parsial senyawa nitril dengan dengan timah klorida terasamkan (SnCl2/HCl) pada temperatur kamar menghasilkan aldehida. Pada tahap pertama imina hidroklorida terbentuk yang selanjutnya terhidrolisis dengan air mendidih menghasilkan aldehida. Jenis spesifik reduksi nitril disebut reaksi reduksi Stephen.
SnCl2 + 2HCl → SnCl4 + 2 H+


Dengan cara yang sama, benzonitril menghasilkan benzaldehida.


Keton dapat diperoleh ketika reagen Grignard direaksikan dengan nitril. Intermediet garam imina terbentuk pada reaksi hidrolisis pembentukan keton.

Okdisasi Alkohol
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana untuk mensintesis aldehida dan keton. Reaksi oksidasi alkohol primer akan membentuk aldehida, sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita. Aldehida adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen. OHCH. Keton adalah senyawa organic yang karbon – karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lain.

3.2 Saran
Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, “Pembuatan Aldehid dan Keton”
http://www.ilmukimia.org/2013/03/pembuatan-aldehida-dan-keton.html (diakses 28 Januari 2014)

Anonim, 2013, “Keton”
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/keton/ (diakses 28 Januari 2014)

Anonim, 2013, “Aldehid”
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/aldehid/ (diakses 28 Januari 2014)

Anonim, 2014, “Struktur Gugus Fungsi Aldehid”
http://budisma.web.id/struktur-gugus-fungsi-aldehid/ (diakses 28 Januari 2014)

Anonim, 2014, “Senyawa Keton”
http://asefa.xtgem.com/artikel/Kimia/Senyawa%20Keton (diakses 28 Januari 2014)

Anonim, 2013, “Sifat Fisika dan Kimia Aldehid dan Keton”
http://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-fisika-dan-kimia-aldehida-keton.html (diakses 28 Januari 2014)



No comments:

Post a Comment