|
Wishing you feel the same :) |
Hari apa sekarang? tanggal berapa? rasanya aku sama sekali tak mengingat hal-hal itu lagi. Dikepalaku sepertinya hanyalah tertanam satu-satunya nama yang bahkan tak sempat ku lupa walaupun terbentur rutinitas yang padat sekalipun. Ohh God sepertinya aku salah makan obat atau kepalaku terbentur di suatu tempat bahkan tanpa aku sadari. Jujur saja hal ini jarang sekali terjadi sepanjang eksistensiku sebagai Ika Sukmadewi. Pikiranku terpecah menjadi serpihan-serpihan yang terbagi hanya oleh satu unsur. Pemuda itu. Ohh aku malu mengatakan ini, sepertinya aku benar-benar jatuh cinta. Ibu... anakmu sudah beranjak dewasa sekarang. Bisa kuingat bagaimana gambaran sempurna wajahnya ketika aku berhadapan sangat dekat dengan pemuda itu. Wahhh rasanya jantungku telah lari dari lintasannya, aku bahkan mendadak lupa bagaimana cara bernapas, bagaimana cara mengucapkan sebatas kata "HAI". Ini gawat, benar-benar gawat. Dulu ketika rasa ini belum nampak, aku begitu biasa bertegur sapa dengannya. Tapi sekarang? aku bahkan takut menatap matanya. Aku tak tahu pasti bagaimana perasaannya padaku. Jatuh cinta yang aku rasakan sendirian ini, biarlah kusimpan dahulu hingga hati ini lelah. Aku takut semua tak lagi baik-baik saja ketika ia mengetahui semua hal yang aku rasakan. Aku takut kehilangan tatapan hangatnya lagi. Aku takut kehilangan nya karena sebelumnya memang dia bergantung padaku. Dibandingkan pemuda lain, dia itu bad guy, players maybe, tapi yaa apa itu jadi masalah sekarang ketika yang kamu rasakan hanyalah getaran? Aku tak berharap ia selalu mengisi hari-hariku, satu hal. Aku mohon jika kau membaca ini, tolong jangan jatuh cinta pada orang lain. Tolong, jangan biarkan orang lain menunggumu. Bisakah kau?
No comments:
Post a Comment