Wednesday, April 15, 2015
Andai Kau Tahu
5 jam sudah, aku menahan degupan keras yang sepertinya ingin berontak dari dalam diriku. Aku merasa seperti akan meledak. Wajahku panas dan memerah. Aku tahu wajahnya juga merona. Aku hanya tahu namun tak mampu untuk memandangnya. Tiap kali aku mendekatkan telapak tangan ke dada, getaran-getaran ini, guncangan ini seolah menciptakan sensasi aneh, serasa menggelitik hati yang meriang ini. Hey, kau merasakannya kah? perasaan semacam ini apa hanya milikku? Aku selalu berharap kau juga merasakan semacam percikan aneh ini. Aku tahu kau menyukai seseorang. Bolehkah aku mengetahui siapa dia bahkan setelah aku mengetahuinya mungkin aku masih akan mengucapkan ''good luck'' padamu. Andai kau tahu, disetiap sudut senyumku, itu milikmu. Disetiap sloka dari doa-doa ku ada bayangmu yang terselip didalamnya. Disetiap tempat yang aku datangi aku berharap bertemu sosokmu walaupun itu hanyalah ketidakmungkinan yang selalu aku mimpikan, namun tak apa. Sungguh tak apa bagiku. Jika memendam dan melihatmu dari jauh saja bisa membuatku bahagia, biarlah hanya aku yang merasakan ini. Andai kau tahu, peristiwa itu sangat berarti bagiku. Tidakkah itu penting bagimu juga? Aku hanya bisa mendoakanmu. Berharap kau melupakannya. Apa harapanku berlebihan? Aku ingin kau selalu bergantung padaku. Aku ingin kau mengetahui bagaimana sulitnya menahan perasaan sendirian. Tolong, jangan biarkan sikap baikmu padaku membuat aku menafsirkan jika itu perhatian. Tolong biarkan hatiku bernapas lega. Tolong jangan tebar duri mawar-mawar ini karena rasanya begitu sakit. Mengetahui doamu bukan untukku, rindumu bukan milikku, senyummu yang begitu hangat tak bisa aku nikmati. Bukankah cintamu bertepuk sebelah tangan juga? Tak bisakah kau untuk tidak mengejar sesuatu yang maya? Tak bisakah kau berhenti, dan mulai untuk melihatku? Lihatlah aku. Lihatlah. Belum tentu isi doanya untukmu, belum tentu dia berkorban sama seperti yang aku lakukan demi dirimu. Belum tentu. Jujur, aku ingin keluar dari zona mengagumi tanpa dicintai ini. Namun hingga sekarang aku belum menemukan solusi untuk mengatasinya. Karena satu-satunya yang bisa memecahkan masalahku yang satu ini hanyalah kamu. Ya itu kamu.
Labels:
Coretan kecil,
diary,
heart feeling,
romance
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment