Sebelumnya aku pernah melihat, beberapa orang menangis ketika mereka telah kehilangan orang yang mereka cintai. Terkadang, tak ada satu pun yang menangis padahal mereka telah kehilangan salah satu anggota keluarga mereka. Aku tak tahu pasti bagaimana rasanya karena aku belum pernah merasakannya. Mungkin pernah sekali. Ketika aku kehilangan Ramon. Anjing kesayanganku. Aku memang menangis. Hanya saja saat itu aku belum sedewasa sekarang. Aku mungkin tidak terlalu peka dengan apa yang terjadi. Mungkin bukan rasa sedih yang muncul saat itu, tapi rasa benci yang teramat sangat pada seseorang yang membunuh anjingku dengan sengaja. Beberapa kali kami meyakinkan bahwa anjing kami tak mengidap penyakit rabies yang memang sangat tenar pada waktu itu. Namun, sia-sia. Mereka tetap saja membunuhnya. Tidak adil.
Selain Ramon, aku juga kehilangan kakek. Tapi jauh sebelum aku lahir. Bisa dibilang aku bukan kehilangan, tapi aku memang tak pernah punya kakek. Aku tak mengenal siapa dia, bagaimana rupanya, bagaimana hidungnya, matanya, seberapa tingginya, bagaimana suaranya..
Dimanakah mereka sekarang? Ramon dan kakek. Apakah mereka bahagia?
Mungkinkah mereka mengenal satu sama lainnya?
Aku sangat bahagia, jika mereka benar-benar melihatku dari atas sana.
"Kakek, jaga dirimu baik-baik ya? Ika bahagia disini. Ika sehat, punya keluarga dan sahabat yang sangat sayang sama Ika. Apa kakek sudah bertemu dengan Tuhan? Tolong sampaikan padaNya ya kek, Ika sangat berterimakasih karena Dia begitu baik pada Ika. Ika ingin bertemu dengan kakek seperti dulu. Walaupun saat itu kakek menemuiku dalam mimpi, tapi satu hal.. Kakek begitu persis dengan di foto."
"Ramon, kau jangan membuat ulah disana ya? Apa kau senang tinggal di surga? Kurasa kau memang sangat bahagia. Jangan pikirkan aku disini. Ada Picco yang menemaniku. Dia juga tak terlalu nakal. Tapi kalian mirip. Kebiasaan kalian menangkap tikus. Aku masih ingat itu. Kau jangan cemburu pada Picco ya? Karena aku sayang sekali pada kalian berdua. Kalian anjing kesayangan Ika Sukmadewi. Predikat itu tak pernah berubah."
Hanya kalimat-kalimat itu saja. Agar sampai di surga. Di tempat mereka berada. Kakek, Ramon, Aku sayang kalian.
No comments:
Post a Comment