Kenangan Bukit Kelabu
Di sebuah tempat yang teduh duduklah sosok kerang cantik yang
sedang menunggu temannya yaitu si kepiting tampan. Hampir setiap detik ia
mengamati jam tangannya, tak terlihat juga sosok yang ia tunggu-tunggu.
Sampai-sampai ia terbuai oleh senandung burung-burung dan semilir lembut angin
disekitarnya. Beberapa saat kemudian si kepiting datang dan ia melihat, saat itu
pun kepiting sadar betapa setianya kawannya itu.
‘’ hei kerang, bangun… aku sudah datang.’’ Kepiting berusaha
membangunkan kerang yang tertidur pulas.
‘’ hah,,, oh… kamu sudah datang, aku kira kamu tidak datang
karena acara ini mungkin tidak begitu penting bagimu.’’ Sahut kerang.
‘’ya, tapi kau kan sahabatku, aku harus setia kawan.’’
‘’jadi aku kau anggap sahabat?’’ tanya kerang dengan nada
berharap
‘’ia, tidak mungkin kau ku anggap musuh karena kau sering
membantu ku dalam keadaan sulit, ya kan!!’’
‘’hhheeeemm….’’ Kerang hanya bisa tersenyum kecil, tapi jauh
di lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat ingin jika kepiting menganggap
dirinya sebagai orang yang spesial, tapi ia pun menyadari memang dirinya adalah
kerang biasa yang mempunyai banyak kekurangan.
‘’hei,,, kenapa bengong???’’ tanya kepiting membuyarkan
pikiran kerang.
‘’oh,,, tidak-tidak, oh ya, aku mau mengajakmu ke suatu
tempat yang indah, kamu mau ya?’’
‘’kemana? Bukannya tadi kau mau mengajakku ke sebuah
acara?’’
‘’itulah acaranya.’’
‘’jadi kau menyuruhku kemari hanya untuk itu?’’
‘’iya, tolonglah.. jangan menolaknya.’’ Kata kerang dengan
nada berharap.
‘’ya sudah, ayo!’’
Dengan penuh rasa bahagia, si
kerang yang ceria itu langsung mengajak kepiting menuju tempat yang kerang
janjikan. Sesampainya di tempat yang penuh dengan bunga dan hamparan bukit
hijau yang mempesona, disitulah mereka berdua menghentikan langkah mereka.Memang
benar indah tempat itu. Sampai-sampai kepiting menganga melihat keindahan dan kesejukan tempat itu.
‘’wow.. it’s wonderfull..’’ kata kepiting,
‘’yups… tempat ini bagai surga bagiku, dan aku punya 1
permintaan untukmu.’’
‘’permintaan? Apa?’’ tanya kepiting sembari masih terpukau
melihat pemandangan di tempat itu,
‘’aku mau kau merawat dan menjaga tempat ini jika aku sudah
tiada nantinya.’’
‘’hahahahahahahahaha……. Jangan bercanda kerang. Kau tidak
akan mati kok, malah mungkin saja aku yang akan duluan meninggalkan dunia
ini.’’ Jawab kepiting dengan terbahak.
‘’hey, aku serius,, kamu jaga tempat ini ya?’’
‘’iya, aku janji, tapi ini tempat apa namanya?’’
‘’ini, namanya ‘bukit kelabu’.’’
‘’ha…..???? bukit kelabu??? Tempat sebagus dan seindah ini
kau namai begitu? Kau sudah gila ya??’’
‘’aku tahu, dan aku juga tak tega menamainya seperti itu,
tapi suatu saat kau akan tahu alasannya.’’Kata kerang seraya meninggalkan
kepiting sendirian di tempat itu.Kepiting masih saja heran dengan sifat sahabatnya akhir-akhir ini.
Waktu berjalan seiring dengan
hari-hari bahagia kerang, sekarang kerang jauh berbeda. Ia bukan sosok dahulu
yang ceria, dan ramah. Semenjak ia ajak kepiting ke bukit kelabu, kerang jadi
orang pendiam, sering melamun dan selalu meneteskan air matanya.
Ketika siang hari yang panas,
kerang berniat untuk mengunjungi bukit kelabunya itu, tapi tiba-tiba kerang
tersentak dengan sosok yang ia cintai sedang bersukaria bersama bintang laut
cantik di tempat kesukaannya. Kepiting yang melihat keberadaannya itu langsung
menyambutnya dengan bahagia dan kepiting itu mengenalkan bintang laut cantik
disampingnya itu.
‘’hai… aku bintang, kekasih kepiting.. kau kerang sahabatnya
itu kan?’’
‘’hah…. Oh…. Eee…. i..i..iya, iya…’’ jawab kerang dengan
wajah yang pucat pasi,,,
Ia benar-benar tak menyadari jika kepiting kini menyukai
orang lain dan bukan dirinya,
‘’ eh… ee…. Kerang, aku mau jalan-jalan dulu ya bersama
bintang, kamu tidak keberatan kan aku tinggal?’’
‘’tidak.. selamat bersenang-senang ya?’’ jawab kerang yang
meneteskan air mata dan berusaha menutupi kesedihannya itu. Sekilas ia melihat
mereka memadu kasih, kerang tak kuasa menahan tangisnya, hatinya terasa teriris
perih, kini hanya tersisa harapan hampa. Hancur sudah perasaan yang telah ia
jaga demi menunggu cinta kepiting, ia tak tahu harus berbuat apa. Sendirian ia
berjalan menyusuri perbukitan yang asri itu, pemandangan bukit itu tak seperti
keadaan hatinya itu, kerang merasa kesepian dan hampa setelah sahabatnya
meninggalkannya,
‘’Ya TUHAN, mengapa semua terjadi padaku? Kau tak adil, baru
aku tahu cinta itu tak seperti yang kuduga selama ini, ternyata cinta hanya
bisa menusukku dari belakang! Aku benci….. aku benci semuanya, disaat aku tak
punya siapa-siapa lagi, orang yang kucintai pun tega meninggalkanku! Kini apa
artinya aku di dunia ini?’’ teriak kerang dengan isakan tangis yang menghapus
semua keceriaannya.
Saat kepiting kembali ke bukit
kelabu untuk menemui sahabatnya itu, tiba-tiba ia telah menemukan sahabatnya
terbaring di hamparan hijaunya bukit kelabu, saat itu ia panik, dan berusaha
mambangunkan sahabatnya yang sudah tak sadarkan diri.
Saat itu ia sadar bahwa
sahabatnya, kerang yang selalu ceria itu telah meninggalkan dunia ini untuk
selamanya, dan saat itu juga kepiting menemukan sepucuk surat berwarna kelabu
di tangan kerang dan dengan segera ia pun membacanya.
`Dear, kepiting`
Sahabatku,
Maaf telah mengecewakanmu,
Aku tak tahan dengan semua ini, aku terlanjur perih dan
hancur ketika kau bersama bintang
Sungguh bahagia saat kau bersamaku, menghapus semua sakit
yang kurasa,
Apa mungkin kau menyadari apa yang ku rasa?
Ku cinta kau sedari dahulu, ku selalu sabar menunggumu, tetapi kau acuhkan aku saat
aku memerlukan kasih sayang dari seseorang, kini kau telah berbahagia, jadi kau
rawatlah ‘’BUKIT KELABU’’ ini dengan bintang laut yang kau cintai, aku
menamainya seperti itu karena disinilah aku selalu meluapkan kesedihan dan air
mata, jadi tempat itu tak pantas lagi disebut indah, aku janji akan selalu
menyayangimu, akan selalu menunggumu disini, bahagialah kau sahabat,,,
terimakasih telah mengajariku arti sahabat… selamat tinggal, aku akan baik-baik
saja disini,….
` Salam
bahagia`
kerang
‘’kenapa kau baru bilang sekarang kalau kau suka padaku? Dan
kenapa kau meninggalkan aku disaat aku masih memerlukanmu sebagai sahabatku?
Kau jahat kerang, kau tega! Betapa bodohnya aku tak menyadari ada sahabat yang
menyukaiku sejak dulu, aku memang tak pantas dimaafkan. Aku bukan sahabat yang
baik!’’ kata kepiting menyesal karena telah ditinggal sahabatnya yang
tersayang.
Kini waktu demi waktu berjalan
seiring usa kepiting, semasa hidupnya ia tak akan bisa melupakan kerang dan
semua jasa-jasa sahabatnya itu, walau kini ia dan si bintang laut bahagia dan
sudah menikah, tetapi mereka sama sekali tidak melupakan janji mereka untuk
merawat BUKIT KELABU sebagai rasa terimakasih mereka terhadap kerang,,,,
‘’Kerang………. Semoga kau bahagia!!!’’
Selesai…..
CREATED
BY: NI PT. IKA SUKMADEWI
(17-06-2010, THUSRDAY)
No comments:
Post a Comment