AGAMA HINDU
BHUANA ALIT
SMA Negeri 1 Tabanan
2011/2012
A. Pengertian Bhuana
Alit
Bhuana: alam, dunia atau jagat
Alit : kecil
Jadi, Bhuana Alit adalah alam kecil atau atau sering disebut dengan
Mikrokosmos
B. Proses Penciptaan
Bhuana Alit
Sari-sari Panca Maha Bhuta menjadi Sad Rasa ialah manis,
pahit, asam, asin, pedas dan sepat. Unsur Sad Rasa bergabung dengan unsur
Citta, Budhi, Manah, Ahangkara, Dasendria, Panca Tan Mantra, Panca Maha Bhuta
membentuk dua unsur benih kehidupan. Kedua benih kehidupan itu disebut Sukla
dan Swanita. Sukla artinya sperma dan Swanita artinya ovum.
Pertemuan antara Sukla dan Swanita itu sama halnya dengan
pertemuan antara Purusa dan Prakerti, maka muncullah ciptaan makhluk hidup yang
telah memiliki Atma sebagai bagian kecil dari Parama Atman. Unsur Citta, Budhi,
Manah, Ahangkara, Dasendria membentuk indria manusia, Panca Tan Mantra dan
Panca Maha Bhuta, membentuk tubuh manusia, Atma memberi jiwa pada makhluk. Maka
terciptalah manusia yang lengkap memiliki jiwa, pikiran, perasaan, organ tubuh
yang sempurna adanya. Manusia pertama adalah Manu atau Swayambhumanu.
C. Unsur-unsur
Pembentuk Bhuana Alit
Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit
diciptakan oleh pencipta tunggal yaitu Tuhan yang menciptakan purusa dan
prakrti. Pada diri manusia unsur purusa itu menjadi Jiwatma (Suksma Sarira atau
Lingga Sarira), sedangkan unsur prakerti menjadi badan kasar (Sthula Sarira).
Suksma Sarira terjadi pada Budhi, Manas dan Ahamkara yang disebut juga Tri Antah Karana yang artinya “tiga
penyebab akhir”.
Masing – masing bagian dari Tri Antah Karana memiliki fungsi :
a.
Budhi, fungsinya untuk
menentukan keputusan.
b.
Manas,fungsinya untuk
berpikir.
c.
Ahamkara, fungsinya untuk
merasakan dan bertindak.
Tri Antah Karana merupakan alat batin manusia yang menentukan watak dan
pikiran manusia. Pikiran inilah yang bersumber dari Dasa Indriya yang artinya
sepuluh indriya. Dasa Indriya ini dikelompokkan menjadi 2 bagian antara lain:
a.
Panca Budhindriya, yaitu
5 macam indriya yang berfungsi untuk mengetahui sesuatu. Terdiri dari :
1.
Caksuindriya yaitu
indriya pada mata yang berfungsi untuk melihat.
2.
Srotendriya yaitu indriya
pada telinga yang berfungsi untuk mendengar.
3.
Ghranendriya yaitu
indriya pada hidung yang berfungsi untuk mencium bau.
4.
Jihwendriya yaitu indriya
pada lidah yang berfungsi untuk mengecap rasa.
5.
Twakindriya yaitu indriya
pada kulit yang berfungsi untuk alat peraba.
b.
Panca Karmendriya, yaitu
5 macam indriya yang berfungsi untuk melakukan sesuatu.
Terdiri dari :
1.
Panindriya yaitu indriya
pada tangan.
2.
Padendriya yaitu indriya
pada kaki.
3.
Garbhendriya yaitu
indriya pada perut.
4.
Upasthendriya /
Bhagendriya yaitu indriya pada kelamin
laki – laki dan wanita.
5.
Payuindriya yaitu indriya
pada pelepasan anus.
Panca Budhindriya dan Panca Karmendriya tersebut terjadi karena Ahangkara
yang mendapat pengaruh dari Guna Satwa.
Sthula Sarira terjadi akibat dari Panca Tanmatra yang berevolusi.
Sedangkan, Panca Tanmatra terjadi sebagai akibat dari Ahangkara yang mendapat
pengaruh dari Guna Tamas. Unsur – unsur dari Panca Tan Matra yaitu :
a.
Sabda Tanmatra (bekas – bekas suara)
b.
Sparsa Tanmatra (bekas – bekas rasa yang
berasal dari sentuhan)
c.
Rupa Tanmatra (bekas – bekas cahaya)
d.
Rasa Tanmatra (bekas – bekas rasa yang pernah
dikecap)
e.
Gandha Tanmatra (bekas – bekas bau)
Unsur – unsur yang ada diatas tersebut selanjutnya mengalami
evolusi yaitu:
a.
Sabda Tanmatra dapat berubah menjadi akasa
(ether). Dalam tubuh manusia berwujud segala rongga, misalnya rongga dada,
mulut dan lainnya. Fungsi akasa ini yaitu untuk memunculkan perasaan marah,
malu, kagum, dan nafsu birahi dalam diri manusia.
b.
Sparsa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi
bayu. Yang dalam tubuh manusia dapat berupa nafas atau udara. Fungsi bayu
adalah sebagai tenaga penggerak manusia untuk melakukan kegiatan.
c.
Rupa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi
teja, yang berwujud zat atau sesuatu yang panas dalam tubuh manusia. Fungsi
teja yaitu untuk memunculkan rasa mengantuk, rasa lapar, rasa marah, dan
lainnya.
d.
Rasa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi
apah. Apah ini dalam tubuh manusia berwujud darah, lemak, empedu, dan segala
yang bersifat cair.
e.
Gandha Tanmatra dapat berubah menjadi
perthiwi, yaitu zat padat yang ada dalam tubuh manusia yang meliputi tulang,
urat, kulit, kuku dan lainnya.
Unsur lain pembentuk Bhuwana Alit (manusia)
A.
Terkait
dengan keberadaan Sthula Sarira
antara lain :
1.
Sad Kosa (6 lapis pembungkus badan kasar
manusia)
Yang terdiri dari :
a.
Asti/ tawulan yaitu tulang manusia
b.
Odwad yaitu otot pada manusia
c.
Mamsa yaitu daging
d.
Rudhira yaitu darah dan
e.
Carma yaitu kulit
2.
Dasa Bayu (10 macam udara dalam badan manusia)
Yang terdiri dari :
a.
Prana, adalah
udara yang terdapat dalam paru – paru
b.
Samana, adalah udara yang terdapat dalam organ
pencernaan
c.
Apana, adalah udara yang terdapat pada bagian
belakang/pantat manusia
d.
Udana, adalah udara yang terdapat pada
kerongkongan
e.
Byana, adalah udara yang menyebar ke seluruh
tubuh
f.
Naga, adalah udara yang terdapat pada perut
disaat mengempis
g.
Kumara, adalah udara yang keluar dari badan,
tangan, dan jari – jari
h.
Krakara, adalah udara yang keluar pada saat
bersin
i.
Dewadatta, adalah udara yang keluar saat kita menguap
j.
Dananjaya, adalah udara yang member makan pada
badan
B.
Terkait dengan Suksma Sarira atau badan halus
manusia
Yaitu 5 macam unsur pembungkus suksma sarira atau disebut dengan
Panca Mayakosa yang terdiri dari :
a.
Anamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang
berasal dari sari makanan
b.
Pranamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang
berasal dari sari nafas
c.
Wijnanamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang
berasal dari sari pengetahuan
d.
Manomaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang
berasal dari kebahagiaan.
D. Sloka-sloka Mengenai
Penciptaan Bhuana Alit
1. Kitab Manawa Dharma Sastra 1.9
“So’bhidhayaya
carirat swatsisrksur wiwidhah prajah, apa ewasa sarja dan tasu bija mawa bijat”
Artinya: Ya Tuhan yang
menciptakan dari dirinya sendiri semua makhluk hidup yang beraneka ragam,
mula-mula dengan pikirannya, terciptalah air dan dan meletakkan benih-benih
kehidupan pada air itu.
2. Kitab Bhagawad Gita XIV.3
“Mama yonir mahad
brahma, tasmin garbham dadhamy aham sambhavah’sarwabhutanam tato bhavati
bharata”
Artinya: KandunganKu adalah Brahma
Yang Esa di dalamnya Aku letakkan benih dan dari sanalah terlahir semua
makhluk, wahai Bharata.
3. Kitab
Manawa Dharma Sastra 1.41
“Ewwametairidam sarwam manniyoganmahatmabhih
yathakarma tapoyogatsrstam sthawarajabggamam”
Artinya : Demikianlah
semua ciptaan, yang bergerak maupun yang tidak bergerak, diciptakan oleh mereka
yang Maha Atma dengan kekuatan tapanya, semuanya atas perintah-Ku dan menurut
hasil daripada perbuatannya.
No comments:
Post a Comment