Malam ini, aku ingin mengungkapkan beberapa patah
perasaan yang tak sempat kukatakan padamu. Beberapa penyesalan yang aku
lewatkan. Seharusnya aku lebih jujur dengan apa yang kini menghampiri diriku.
Saat itu, 14 Agustus malam dan kamu masih ingat kah? Itu pertama kalinya dan
aku hampir menangis ketika kamu melarangku untuk memiliki perasaan lebih
terhadapmu.
Kamu tidak akan mengerti karena kamu tidak ingin membuka
matamu terhadapku. Kenapa tidak pernah kamu mau mencoba melukiskan kata “kita”
pada ceritamu di masa depan? Tidakkah kamu akan menyesal jika suatu hari nanti
ketika kita bertemu lalu kamu melihat aku bersama pria lain yang mencintaiku?
Aku ingin alasan. Kenapa dan apa yang sebenarnya kamu
pikirkan tentang “kita”? karena selama 2 tahun ini aku selalu berpura – pura memahami
dengan bersikap seolah semua baik – baik saja tanpa ada perasaan yang terlibat
di dalamnya. Karena selama itu duri-duri kaktus yang menancap selalu aku
sembunyikan.
Aku beberapa kali terbodohi , beberapa kali sudut mataku
basah karena memikirkan betapa perihnya rasa yang terpendam ini, beberapa kali kumerasa
teriris ketika kamu lumuri aku dengan cerita tentang dia ataupun dia yang
lainnya.
Kamu telah melewatkan aku. Aku harap pada waktunya nanti
kamu terbiasa melihat aku yang tak ada lagi untukmu, tak memelukmu erat lagi, tak mengusap rambutmu
lagi, tak tersenyum seindah dulu lagi. Jangan saja kamu menyesali segalanya. Karena
aku telah berjanji pada diriku sendiri akan berusaha tidak terlibat dalam
perasaan ini lagi. 10 tahun kedepan, jika suatu saat kita bertemu kembali, aku
harap kamu pun berbahagia dan bersahaja selalu. Mungkin “kita” itu tidak indah
untuk aku dan kamu. Aku mengerti, dan aku memahami betul perasaan memang tak
bisa dipaksakan.
Dengan berakhirnya bulan september, Oktober aku akan
mengikuti rehabilitasi dan November akan jadi sosok energic baru. Dengan keceriaan
yang pernah kumiliki sebelumnya, jauh sebelum aku mengenal dirimu. Karena kamu
tak lain seperti sebuah candu, dan aku ingin berhenti mengisap candu itu. Aku akan
berhenti. Aku akan direhabilitasi. Lalu ketika bulan baru lahir, akan ada senyuman baru kembali.